Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tim PKM UNS Beri Pelatihan Pengolahan Limbah Genting Jadi Penutup Dinding 3 Dimensi

Fadhila Khairunnisa , Jurnalis-Kamis, 14 November 2024 |16:57 WIB
Tim PKM UNS Beri Pelatihan Pengolahan Limbah Genting Jadi Penutup Dinding 3 Dimensi
Tim PKM UNS Beri Pelatihan Pengolahan Limbah Genting (Foto: UNS)
A
A
A

JAKARTA - Tim Pengabdian pada Masyarakat (PKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar workshop pelatihan pengolahan limbah genting menjadi penutup dinding berbentuk roaster dan mozaik tiga dimensi.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Suastika Arsitek Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen pada Rabu (13/11/2024). Pelatihan ini dihadiri oleh sejumlah peserta, termasuk perwakilan desa, warga setempat, dan tenaga tukang dari mitra CV Mahatva Karya.

Pengadaan agenda workshop sendiri didanai oleh Program Pengabdian Kepada Masyarakat Tahap Kedua dengan sumber dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun anggaran 2024.

Inisiatif pelatihan ini digagas oleh dosen koordinator, Tri Joko Daryanto yang melihat potensi limbah genting untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat. Limbah genting yang sering dianggap tak bernilai kini dimanfaatkan sebagai penutup dinding yang estetis dan bernilai jual tinggi.

Proses konversi limbah ini melibatkan beberapa tahap penting yaitu, pertama mengiidentifikasi karakteristik limbah genting untuk memahami kekuatan, tekstur, dan potensi estetikanya; kemudian mengembangkan desain yang sesuai dengan karakter bahan untuk menghasilkan produk yang menarik secara visual.

Dalam tahap ini, peran dosen Made Suastika dari Program Studi (Prodi) Arsitektur sangat penting dalam mengawal proses produksi agar produk akhir memenuhi standar kualitas yang diinginkan.

Selain itu, Dyah Yuni Kurniawati, dosen dari Prodi Seni Murni, memberikan masukan pada aspek estetika produk, memastikan bahwa setiap desain memiliki nilai seni yang tinggi dan menarik perhatian konsumen.

“Setelah desain dikembangkan, dilakukan pengumpulan limbah genting yang sudah tidak terpakai. Limbah tersebut kemudian dipotong sesuai ukuran dan bentuk yang dibutuhkan, baik sebagai roaster maupun kepingan mozaik, dengan bantuan tenaga tukang. Selanjutnya, kepingan-kepingan genting disatukan dan direkatkan menggunakan resin, dan pada bagian yang terkena lem ditaburkan serbuk genting untuk menghasilkan tampilan yang rapi dan halus,” jelas Dyah dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (14/11/2024).

Dari sudut pandang lingkungan, proyek ini berhasil mengurangi jumlah limbah genting yang berakhir di tempat pembuangan serta mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru, sehingga berkontribusi pada pelestarian sumber daya alam. Dari segi ekonomi, proyek ini menciptakan peluang bisnis baru dengan nilai jual tinggi dan berpotensi menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat, terutama para tukang dan pihak yang terlibat dalam proses produksi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement